Mohammad Gesang Prayogi
Keep Your Visit Thank You

Sabtu, 17 Maret 2012

Kabupaten Tulungagung (Part 1)


Tulungagung Guyub Rukun

Kabupaten Tulungagung adalah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Tulungagung terkenal sebagai satu dari beberapa daerah penghasil marmer terbesar di Indonesia, dan terletak terletak 154 km barat daya Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur.
Kabupaten Tulungagung adalah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Tulungagung terkenal sebagai satu dari beberapa daerah penghasil marmer di Indonesia, dan terletak terletak 154 km barat daya Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur.
Etimologi Nama "Tulungagung" dipercaya berasal dari kata "pitulungan agung" (pertolongan yang agung). Nama ini berasal dari peristiwa saat seorang pemuda dari Gunung Wilis bernama Joko Baru mengeringkan sumber air di Ngrowo dengan menyumbat sumber air tersebut dengan lidi dari sebuah pohon enau.Sejarah Pada tahun 1205 M, masyarakat Thani Lawadan di selatan Tulungagung, mendapatkan penghargaan dari Raja Daha terakhir, Kertajaya, atas kesetiaan mereka kepada Raja Kertajaya ketika terjadi serangan musuh dari timur Daha. Penghargaan tersebut tercatat dalam Prasasti Lawadan dengan candra sengkala "Sukra Suklapaksa Mangga Siramasa" yang menunjuk tanggal 18 November 1205 M. Tanggal keluarnya prasasti tersebut akhirnya dijadikan sebagai hari jadi Kabupaten Tulungagung sejak tahun 2003.Di Desa Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, terdapat Candi Gayatri. Candi ini adalah tempat untuk mencandikan Gayatri (Sri Rajapatni), istri keempat Raja Majapahit yang pertama, Raden Wijaya (Kertarajasa Jayawardhana), dan merupakan ibu dari Ratu Majapahit ketiga, Sri Gitarja (Tribhuwanatunggadewi), sekaligus nenek dari Hayam Wuruk (Rajasanegara), raja yang memerintah Kerajaan Majapahit di masa keemasannya. Nama Boyolangu itu sendiri tercantum dalam Kitab Nagarakertagamayang menyebutkan nama Bayalangu/Bhayalango (bhaya = bahaya, alang = penghalang) sebagai tempat untuk menyucikan beliau. Berikut ini adalah kutipan Kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca dan telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia:
Prajnya paramita puri itulah nama candi makam yang dibangunArca Sri Padukapatni diberkati oleh Sang Pendeta JnyanawidiTelah lanjut usia, paham akan tantra, menghimpun ilmu agamaLaksana titisan Empu Barada, menggembirakan hati Baginda (Pupuh LXIX, Bait 1)Di Bayalangu akan dibangun pula candi makam Sri RajapatniPendeta Jnyanawidi lagi yang ditugaskan memberkati tanahnyaRencananya telah disetujui oleh sang menteri demung BojaWisesapura namanya, jika candi sudah sempurna dibangun (Pupuh LXIX, Bait 2)Makam rani: Kamal Padak, Segala, SimpingSri Ranggapura serta candi Budi Kuncir Bangunan baru PrajnyaparamitapuriDi Bayalangu yang baru saja dibangun

0 komentar:

Posting Komentar


Flaming Pointer
Mohammad Gesang Prayogi. Diberdayakan oleh Blogger.